(Contoh Lafadz
Al A’m, Al Khos, Takhshis Al A’m dan Mahfum Mukholafah)
Lafadz Al A’m
خُذُوا زِينَتَكُمْ عِنْدَ كُلِّ مَسْجِدٍ وَكُلُوا وَاشْرَبُوا
وَلَا تُسْرِفُوا
“Pakailah
pakaianmu yang indah di setiap (memasuki) mesjid , makan dan minumlah, dan
janganlah berlebih-lebihan…..” (Q.S. Al A’rof:31)
مِنْ قَبْلِ أَنْ
يَأْتِيَ يَوْمٌ لَا بَيْعٌ فِيهِ وَلَا خِلَالٌ
“sebelum datang hari (kiamat) yang pada bari itu tidak
ada jual beli dan persahabatan…” (Q.S. Ibrahim:31)
إِنِّي تَوَكَّلْتُ عَلَى اللَّهِ رَبِّي وَرَبِّكُمْ مَا مِنْ دَابَّةٍ
إِلَّا هُوَ آخِذٌ بِنَاصِيَتِهَا إِنَّ رَبِّي عَلَى صِرَاطٍ مُسْتَقِيمٍ
“Sesungguhnya aku bertawakkal kepada Allah Tuhanku dan Tuhanmu.
Tidak ada suatu binatang melatapun melainkan Dia-lah yang memegang ubun-ubunnya
. Sesungguhnya Tuhanku di atas jalan yang lurus ."(Q.S. Huud:56)
هُوَ الَّذِي خَلَقَ
لَكُمْ مَا فِي
الْأَرْضِ
جَمِيعًا ثُمَّ اسْتَوَى إِلَى السَّمَاءِ
“Dia-lah Allah, yang menjadikan segala yang ada di bumi
untuk kamu dan Dia berkehendak menuju langit”(Q.S. Al Baqoroh:29)
Lafadz Al Khos
وَاللَّائِي يَئِسْنَ مِنَ الْمَحِيضِ مِنْ نِسَائِكُمْ إِنِ ارْتَبْتُمْ
فَعِدَّتُهُنَّ ثَلَاثَةُ أَشْهُرٍ وَاللَّائِي لَمْ يَحِضْنَ
“Dan
perempuan-perempuan yang tidak haid lagi (monopause) di antara perempuan-perempuanmu
jika kamu ragu-ragu (tentang masa iddahnya) maka iddah mereka adalah tiga
bulan; dan begitu (pula) perempuan-perempuan yang tidak haid” (Q.S. At
Tholaq:4)
Kalimat
perempuan yang tidak haid lagi dan yang belum haid adalah khusus begitu juga
tiga bulan itu adalah masa iddah yang khusus bagi wanita yang tidak lagi haid
atau belum haid.
Takhshis Al A’m
كُلُّ الطَّعَامِ كَانَ حِلًّا لِبَنِي إِسْرَائِيلَ إِلَّا
مَا حَرَّمَ إِسْرَائِيلُ عَلَى نَفْسِهِ مِنْ قَبْلِ أَنْ تُنَزَّلَ التَّوْرَاةُ
قُلْ فَأْتُوا بِالتَّوْرَاةِ فَاتْلُوهَا إِنْ كُنْتُمْ صَادِقِينَ
Semua makanan adalah halal bagi Bani Israil melainkan makanan yang diharamkan oleh Israil
(Ya'qub) untuk dirinya sendiri sebelum Taurat diturunkan . Katakanlah:
"(Jika kamu mengatakan ada makanan yang diharamkan sebelum turun Taurat),
maka bawalah Taurat itu, lalu bacalah dia jika kamu orang-orang yang
benar". (Q.S. Ali Imron:93)
وَالْمُطَلَّقَاتُ يَتَرَبَّصْنَ بِأَنْفُسِهِنَّ ثَلَاثَةَ قُرُوءٍ
“Wanita-wanita yang ditalak hendaklah menahan diri (menunggu) tiga
kali quru.” (Al-Baqarah:228).
Ayat ini umum bagi semua wanita yang ditalak masa iddahnya adalah
tiga kali haid atau tiga kali suci. Namun dikhususkan bagi yang tidak lagi haid
atau belum haid dengan ayat:
وَاللَّائِي يَئِسْنَ مِنَ الْمَحِيضِ مِنْ نِسَائِكُمْ إِنِ ارْتَبْتُمْ
فَعِدَّتُهُنَّ ثَلَاثَةُ أَشْهُرٍ وَاللَّائِي لَمْ يَحِضْنَ
“Dan
perempuan-perempuan yang tidak haid lagi (monopause) di antara
perempuan-perempuanmu jika kamu ragu-ragu (tentang masa iddahnya) maka iddah
mereka adalah tiga bulan; dan begitu (pula) perempuan-perempuan yang tidak haid”
(Q.S. At Tholaq:4)
Maka bagi
wanita yang tidak lagi haid atau belum haid masa iddahnya adalah tiga bulan.
Mafhum Mukholafah
وَالَّذِينَ يَرْمُونَ الْمُحْصَنَاتِ ثُمَّ لَمْ يَأْتُوا بِأَرْبَعَةِ
شُهَدَاءَ فَاجْلِدُوهُمْ ثَمَانِينَ جَلْدَةً وَلَا تَقْبَلُوا لَهُمْ شَهَادَةً أَبَدًا
وَأُولَئِكَ هُمُ الْفَاسِقُونَ
“Dan orang-orang yang menuduh wanita-wanita yang baik-baik (berbuat
zina) dan mereka tidak mendatangkan empat orang saksi, maka deralah mereka
(yang menuduh itu) delapan puluh kali dera, dan janganlah kamu terima kesaksian
mereka buat selama-lamanya. Dan mereka itulah orang-orang yang fasik.”(Q.S. An
Nur:4)
Dari ayat ini disebutkan bahwa jika yang menuduh tidak punya saksi
kurang dari empat maka harus didera sebanyak 80 dera, mafhum mukholafahnya jika
penuduh mendatangkan empat atau lebih saksi maka diterima tuduhannya dan tidak
didera. Mafhum mukholafah juga bahwa dera bagi yang menuduh tanpa bukti adalah
paling banyak dan paling sedikit adalah 80 kali dera.
Referensi:
Terjemah Alqur’an (software)
Maktabah Syamilah
Ilmu Ushulul fiqh
0 komentar:
Posting Komentar